Solusi mahasiswa teknik pangan
Mahasiswa Teknik pangaan IPB Usul Solusi Krisis Ketahanan Pangan Saat Pandemi Covid-19
Selasa, 14 April 2020 pukul 13.09
Siti Maryam![Mahasiswa Tekpang IPB Usul Solusi Krisis Ketahanan Pangan Saat Pandemi Covid-19 Mahasiswa Tekpang IPB Usul Solusi Krisis Ketahanan Pangan Saat Pandemi Covid-19](https://jabar.pojoksatu.id/wp-content/uploads/2020/04/Mahasiswi-S2-Teknologi-Pangan-IPB-University-Amelya-Setyawati-390x250.jpg)
Mahasiswi S2 Teknologi Pangan IPB University, Amelya Setyawati./Foto: Istimewa
POJOKBOGOR.com– Salah satu sistem yang perlu dilakukan guna mengatasi krisis ketahanan pangan saat pandemi Covid-19 ini adalah dengan membuat pangan darurat, jika puncak pandemi yang diperkirakan beberapa ahli terjadi di bulan Mei – Juni ini benar adanya.Demikian disebut Amelya Setyawati, mahasiswi S2 Teknologi Pangan IPB University.
“Syarat untuk membuat pangan darurat diantaranya dengan membuat makanan yang menggunakan bahan baku dari alam yang memiliki ketersediaan yang banyak, mudah dijangkau dan didistribusikan, dan bergizi, itu berdasarkan hasil studi saya secara pustaka,” katanya kepada Pojokbogor.com, Selasa (14/4/2020).
Hal ini, tambahnya, bisa direalisasikan dengan kerjasama antara pemerintah dengan industri pangan.
Tambah perempuan yang akrab disapa Amel ini, kebijakan yang telah diputuskan oleh pemerintah pusat untuk melakukan karantina di rumah menyebabkan banyak masyarakat yang menjadi “panic buying” untuk membeli bahan pangan dalam jumlah banyak sebagai persediaan stok.
“Hal ini dapat dilakukan untuk masyarakat menengah ke atas yang memiliki penghasilan lebih, namun bagi masyarakat yang hanya mendapatkan penghasilan harian akan mengalami kesulitan melakukannya,” ujarnya.
Pendistribusian bahan pangan yang tidak seimbang, terangnya, akan menjadi masalah baru bagi ketahanan pangan di Indonesia.
“Pemerintah perlu melakukan kebijakan dan intervensi keselamatan untuk pendistribusian bahan pangan yang tidak merata,” katanya.
Berdasarkan hasil studinya, sistem ketahanan pangan di Indonesia saat ini secara komprehensif meliputi empat subsistem.
“Ketersediaan pangan dalam jumlah dan jenis yang cukup untuk seluruh penduduk, distribusi pangan yang lancar dan merata, konsumsi pangan setiap individu yang memenuhi kecukupan gizi seimbang, dan berdampak pada status gizi masyarakat,” tandasnya.
Sebagai informasi, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 pada Senin (13/4/2020) pukul 16.10 WIB menunjukkan data sebanyak 316 kasus positif baru terkonfirmasi dalam sehari terakhir.
Jumlah kasus baru tersebut melanjutkan tren peningkatan dalam tiga hari ke belakang, dan selalu melampaui angka 300.
Angka tambahan kasus harian kemarin, bahkan hampir menembus jumlah 400. Data update dari Gugus Tugas menunjukkan jumlah total kasus positif Covid-19 di Indonesia per Senin sore, 13 April 2020 telah mencapai 4.557 pasien.
Lalu, sebanyak 3.778 pasien positif Covid-19 di tanah air sekarang masih dalam perawatan. Angka ini setara 82,9 persen dari total kasus positif Virus Corona di Indonesia.
Komentar
Posting Komentar